Jumat, 11 September 2009

IPB

Institut Pertanian Bogor BHMN

Logo IPB

Motto "Searching and Serving The Best"
Didirikan 1963
Jenis Universitas Negeri BHMN (Badan Hukum Milik Negara)
Rektor Dr.Ir.Herry Suhardiyanto, M.Sc
Lokasi Bogor, Indonesia
Situs resmi www.ipb.ac.id

Institut Pertanian Bogor adalah sebuah perguruan tinggi pertanian negeri yang berkedudukan di Bogor. IPB melepaskan diri dari Universitas Indonesia (UI) pada tanggal 1 September 1963.

Rektor IPB saat ini untuk periode 2008-2012 adalah Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc.

Daftar isi

[sembunyikan]

Sejarah

Institut Pertanian Bogor adalah lembaga pendidikan tinggi pertanian yang secara historis merupakan bentukan dari lembaga-lembaga pendidikan menengah dan tinggi pertanian serta kedokteran hewan yang dimulai telah pada awal abad ke-20 di Bogor. Sebelum Perang Dunia II, lembaga-lembaga pendidikan menengah tersebut dikenal dengan nama Middelbare Landbouw School, Middelbare Bosbouw School dan Nederlandsch Indiche Veeartsen School.

Sejarah perkembangan IPB dimulai dari tahapan embrional (1941-1963), tahap pelahiran dan pertumbuhan (1963-1975), tahap pendewasaan (1975-2000), tahap implementasi otonomi IPB (2000-2005) dan menuju tahap IPB berbasis Badan Hukum Milik Negara (BHMN) yang akan dimulai pada tahun 2006. Pada tahun 2007 secara embrional IPB direncanakan menjadi universitas riset.

Lahirnya IPB pada tanggal 1 September 1963 berdasarkan keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) No. 92/1963 yang kemudian disyahkan oleh Presiden RI Pertama dengan Keputusan No. 279/1965. Pada saat itu, dua fakultas di Bogor yang berada dalam naungan UI berkembang menjadi 5 fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Peternakan dan Fakultas Kehutanan. Pada tahun 1964, lahir Fakultas Teknologi dan Mekanisasi Pertanian yang kini menjadi Fakultas Teknologi Pertanian.

Pada tanggal 26 Desember 2000, pemerintah Indonesia mengesahkan status otonomi IPB berdasarkan PP no. 152. Semenjak itu IPB merupakan perguruan tinggi berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN).

Tahun 2004 IPB menerapkan (kembali?) sistem mayor minor sebagai pengganti sistem kurikulum nasional. Sistem ini sangat khas dan hanya diterapkan di IPB. Setiap mahasiswa IPB dimungkinkan mengambil dua atau bahkan lebih mata keahlian (jurusan) yang diminatinya.

Fakultas dan Departemen

Fakultas di lingkungan IPB terdiri dari 9 fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Kedokteran Hewan, Perikanan dan Ilmu Kelautan, Peternakan, Kehutanan, Teknologi Pertanian, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ekonomi Manajemen, Ekologi Manusia. Setiap Fakultas memiliki Departemen yang menjadi keunggulan dari setiap fakultas yang ada, yaitu sebagai berikut :

Fakultas Pertanian (Faperta)

  1. Departemen Agronomi dan Hortikultura[1]
  2. Departemen Arsitektur Lansekap[2]
  3. Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan
  4. Departemen Proteksi Tanaman[3]

Fakultas Kedokteran Hewan (FKH)

  1. Anatomi, Fisiologi dan Farmakologi (AFF)
  2. Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (IPHK)
  3. Klinik, Reproduksi, dan Patologi Veteriner (KRP)

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK)

  1. Departemen Budidaya Perairan[4]
  2. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan[5]
  3. Departemen Teknologi Hasil Perairan[6]
  4. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan[7]
  5. Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan[8]

Fakultas Peternakan (Fapet)

  1. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan
  2. Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan

Fakultas Kehutanan (Fahutan)

  1. Departemen Manajemen Hutan[9]
  2. Departemen Hasil Hutan
  3. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata[10]
  4. Departemen Silvikultur (dulu Budidaya hutan)[11]

Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta)

  1. Departemen Teknik Pertanian[12]
  2. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan[13]
  3. Departemen Teknologi Industri Pertanian[14]
  4. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

  1. Departemen Statistika[15]
  2. Departemen Geofisika dan Meteorologi
  3. Departemen Biologi[16]
  4. Departemen Biokimia
  5. Departemen Kimia[17]
  6. Matematika[18]
  7. Ilmu Komputer[19]
  8. Fisika[20]


Departemen Ilmu Komputer FMIPA IPB

Pada tahun 1991/1992 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (Selanjutnya singkat FMIPA) membentuk Koordinator Ilmu Komputer dengan tugas utama mengkoordinasikan pengajaran ilmu komputer di strata pendidikan S1 di lingkungan IPB dan mempersiapkan pembentukan Program Studi Ilmu Komputer. Dengan dibentuknya Koordinator Ilmu Komputer ini, maka kegiatan pendidikan dan pengajaran di bidang ilmu komputer dil ingkungan IPB akan dapat lebih ditingkatkan.

Pada tahun ajaran 1992/1993 pengajaran mata pelajaran ilmu komputer telah dikoordinasikan sebagai paket mata ajaran untuk mahasiswa tingkat II Departemen Statistika dan Departemen Matematika FMIPA. Di samping itu pengajaran Pengantar Ilmu Komputer untuk departemen lain di FMIPA juga telah dilaksanakan melalui koordinasi ini.

Program Studi Ilmu Komputer FMIPA mulai dibuka pada tahun ajaran 1993/1994. Di samping itu pelayanan pengajaran beberapa mata pelajaran bidang komputer untuk berbagai departemen dilingkungan IPB telah di laksanakan secara bertahap sesuai dengan perkembangan sarana dan fasilitas pendidikan yang diperlukan serta ketersediaan staf pengajar.

Pada tanggal 17 September 1998 Program Studi Ilmu Komputer ditetapkan menjadi Departemen Ilmu Komputer di bawah naungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB melalui SK Rektor IPB No. 095/K.13/HK/OT/1998.

Pada bulan September 2004 kantor Departemen Ilmu Komputer yang sebelumnya berlokasi di Kampus IPB Baranangsiang pindah lokasi ke Kampus IPB Darmaga. Akan tetapi untuk pelaksanaan perkuliahan Program Pasca Sarjana masih dilaksanakan di Kampus IPB Baranangsiang.

Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM)

Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB didirikan pada tahun 2001, didahului dengan pembentukan program studi Ekonomi Pembangunan dan Program Studi Manajemen melalui SK Rektor tahun 2000. Kedua program studi merupakan cikal bakal dua departemen ketika Fakultas Ekonomi dan Manajemen didirikan. Selanjutya, melalui program penataan departemen, pada tahun 2004/2005, dua departemen baru bergabung, yaitu Departemen Agribisnis (hasil leburan program studi agribisnis Faperta dan bagian ekonomi dari program-program studi sosial ekonomi berbagai fakultas lain), serta Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (leburan dari program studi ekonomi dan sumberdaya pertania). Pendirian FEM merupakan perwujudan dari cita-cita lama sejak 1986 dari Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian IPB untuk menjadi "Fakultas Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi (FASOSEK)", namun tidak prnah berhasil meski sudah berkali-kali kepanitiaan dibentuk. Keberhasilan didapat oleh Panitia tahun 2000 dengan "mengorbankan" atau merelakan untuk tidak menyertakan ilmu sosial dalam pendirian fakultas ekonomi. Sebagai pengganti, "bolehlah" diikutsertakan ilmu manajemen alih-alih ilmu sosial. (Cabang ilmu-ilmu sosial di IPB kemudian berkonsolidasi membentuk Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) pada tahun 2004/2005 (?).

  1. Departemen Ilmu Ekonomi[21]
  2. Departemen Manajemen[22]
  3. Departemen Agribisnis[23]
  4. Departemen Ilmu Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan[24]

Fakultas Ekologi Manusia (Fema)

  1. Departemen Gizi Masyarakat[25]
  2. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen[26]
  3. Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat[27]

Sekolah Pascasarjana

Program Diploma

Unit kegiatan mahasiswa

Lembaga Dakwah Kampus BKIM IPB

SEJARAH SINGKAT

Badan Kerohanian Islam Mahasiswa (BKIM) IPB adalah organisasi kemahasiswaan yang mengemban misi dakwah dan syiar Islam. Organisasi ini didirikan pada tanggal 16 November 1976 atau bertepatan dengan tanggal 18 Dzulhijjah 1396 H oleh Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc. dan kawan-kawan.

Organisasi ini pertama kali bernama Badan Kerohanian Islam Keluarga Mahasiswa (BKI KM) IPB tetapi di rubah menjadi BKIM IPB pada musyawarah kerja (Muker) ke 16. Pada tahun 1986 bersama-sama organisasi islam kemahasiswaan dari beberapa perguruan tinggi lainnya, BKIM mencetuskan berdirinya Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus dan menjadi pusat koordinasi daerah lembaga dakwah kampus untuk wilayah Priangan Barat hingga kini. Dalam kancah pergerakan mahasiswa nasional khususwa mahasiswa muslim, LDK BKIM IPB di kenal sebagai pendiri Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah (FSLDK) dan Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK)


PRINSIP ORGANISASI

1. Landasan : Amanah. 2. Prinsip Kedudukan : Unit Kegiatan Mahasiswa yang bergerak di bidang kerohanian Islam. 3. Prinsip Manajemen : Mandiri, Profesional, Terbuka, Kreatif dan Inovatif, Berorientasi pada perbaikan terus - menerus. 4. Prinsip Aktivitas Inti : Layanan dakwah mahasiswa.

FUNGSI DAN TUGAS POKOK ORGANISASI

Fungsi

1.Pembinaan dan pengkaderan, 2.Pembentukan opini dan kesadaran umum, sebagai fungsi dari syiar, serta 3.Jaringan, sebagai fungsi dari proses menghimpun dukungan.

Tugas Pokok

1. Tatsqif. Pembinaan sebagai peran sentral dari dakwah akan menjadi poros dari keberhasilan dakwah itu sendiri. Hal ini dikarenakan di dalamnya teradapat proses pembinaan, pemantapan kerangkan gerakan, dan penyatuan perasaan sekaligus pemikiran di tengah-tengah para pengembannya. 2. Shiro’ul Fikr. Aktivitas perang pemikiran sebagai upaya penjelasan sekaligus meruntuhkan keyakinan umum dan diganti dengan keyakinan baru, yaitu Islam. 3. Kifah Siyasi. Aktivitas ini memang memerlukan ketegasan dan kejelasan disamping keterusterangan. Artinya, aktivitas kifah siyasi lebih terkait dengan pemikiran kekinian sebagai upaya pembentukan kesadaran umum dan opini umum. Aktivitas ini berpusat pada proses penyerangan bentuk interaksi yang berkembang di tengah-tengah kampus dengan serangan yang mampu meruntuhkan keyakinan masyarakat kampus kemudian diganti dengan keyakinan baru yang shohih.

BUDAYA ORGANISASI

Budaya 1. Syariat Islam merupakan standar aktivitas organisasi. Budaya 2. Layanan Dakwah Mahasiswa Secara Amanah, Profesional, Transparan dan Akuntabel adalah Kegiatan Utama BKIM IPB Budaya 3. Optimalisasi Dakwah Kampus/Mahasiswa merupakan orientasi produktivitas BKIM. Budaya 4. Profesionalisme (amanah, kafa’ah dan himmah) merupakan karakter setiap kader BKIM.

LAWALATA IPB

LAWALATA IPB merupakan organisasi pecinta alam di IPB. Wadah bagi mahasiswa IPB dan alumni Lawalata untuk tidak sendirian dalam mengekspresikan jiwa yang bebas merdeka, alamiah, spontan, dan jujur, “suatu nilai yang identik dengan alam itu sendiri” yang selalu bertindak mengikuti nurani serta terus menerus mencari jalan untuk mengalahkan diri sendiri dengan prinsip tidak akan menyakiti alam beserta isinya serta berusaha mempertahankan perbedaan karakter tiap anggota dengan menyadari bahwa setiap makhluk hidup memiliki keunikan.

LAWALATA IPB didirikan pada tanggal 21 September 1974 yang diprakarsai oleh Suryo Adiwibowo (L-001) dan kawan-kawan. Latar belakang pendirian LAWALATA IPB adalah menggalang persatuan antar pecinta alam di IPB yang pada masa itu terpecah-pecah dan untuk mewadahi bakat minat dan kreativitas kepecintaalaman mahasiswa IPB secara umum dari seluruh fakultas yang ada.

LAWALATA IPB merupakan salah satu perintis perkumpulan mahasiswa dibidang kepecintaalaman setelah MAPALA-UI. Salah satu andil LAWALATA IPB bagi dunia pecinta alam adalah dalam memperkenalkan sisi kegiatan pecinta alam yang berbeda dari yang dipopulerkan MAPALA (Mahasiswa Pencinta Alam) atau ratusan kelompok pecinta alam yang lain. LAWALATA IPB mempromosikan “lingkungan“ dan bukan sekadar alam (nature).

LAWALATA IPB mempunyai ciri khas yaitu “lebih” bergerak di bidang lingkungan hidup daripada sekadar petualangan. Maka tidak mengherankan apabila ALB (Anggota Luar Biasa) LAWALATA IPB banyak yang menjadi pemerhati lingkungan dan menjadi pioner bagi sebagian LSM yang bergerak di bidang lingkungan hidup seperti WALHI, RMI The Institute for Forest and Environment, AMAN, LATIN, TELAPAK, FWI, Greenpeace dan LSM lainnya.

Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun adalah Studi Lapang. Studi Lapang biasanya dilakukan di kawasan Konservasi, salah satunya Taman Nasional. Lima tahun terakhir LAWALATA IPB telah melakukan Studi Lapang di TN Way Kambas, TN Meru Betiri, TN Komodo, TN Gunung Palung dan TN Batang Gadis.

Pada April 2005 LAWALATA IPB telah melakukan eksplorasi keanekaragaman hayati di TN Gunung Ciremai.

Pada Studi Lapang 2006 LAWALATA IPB mengunjungi TN Karimun Jawa untuk mempelajari spesies Dewa daru, spesies pohon yang dikawatirkan akan mengalami kepunahan, khususnya di TN Karimun Jawa. Tahun 2007 LAWALATA IPB melakukan Studi Lapang di Pulau Nusa Penida, Bali untuk studi mengenai konservasi burung jalak bali. Tahun 2008 melakukan Studi Lapang di Pulau Kaget, Kalimantan Selatan tentang konservasi Bekantan

Dalam mewadahi aktivitas anggotanya, LAWALATA IPB menggunakan istilah Kelompok Minat (KM), yang menggambarkan spesifikasi perhatian dan pengembangan kemampuan di LAWALATA IPB. Kelompok Minat merupakan kelompok yang dinamis sesuai dengan ide-ide dan perkembangan zaman. Untuk saat ini, terdapat 4 KM di LAWALATA IPB, yaitu:

1. KM Flora-Fauna; memfokuskan kegiatannya pada survey-survey Biodiversity. KM FF juga menjadi tempat belajar bagi anggotanya untuk memahami esensi konservasi dan berupaya agar bisa turut serta dalam usaha pelestarian keragaman hayati di Indonesia. Beberapa kali KM FF melakukan survey-survey keragaman hayati di Jawa dan luar Jawa bekerja sama dan dibantu oleh lembaga-lembaga seperti TNC, CII, Latin, FWI, Telapak, ICSD, BRI.

2. KM Manusia dan Lingkungan; KM ini mulai dikembangkan sejak 2001, dimana KM ML mulai melakukan Paket Pendidikan Lingkungan Hidup Sekolah Dasar (PLH SD) di sekitar Kampus IPB. Hasil pembelajaran di tuliskan dalam modul-modul sederhana bagi anak-anak SD. Anggota KM ML juga belajar dengan organisasi lain seperti REPLING Kebun Raya-RMI. KM ML siap memfasilitasi kegiatan-kegiatan PLH untuk anak-anak yang dibungkus dalam outbond. KM ML pernah memfasilitasi l.k. 150 anak-anak untuk ber-outbond ria, kegiatan ini bekerjasama dengan Woman International Club (WIC) dan LATIN.

3. KM Tirta; KM ini dibentuk untuk mewadahi minat anggotanya dalam bidang air dan perairan seperti aktivitas di sungai dan di laut.

4. KM Batih; KM ini mewadahi anggota terutama untuk aktivitas adventural seperti pendakian gunung, pemanjatan tebing, dan penelusuran gua. Ciampea merupakan kawasan karst yang paling sering dikunjungi dan menjadi media belajar bagi anggota.

Koperasi Mahasiswa IPB(KOPMA IPB)

KOPMA IPB merupakan wadah bagi mahasiswa IPB untuk menerapkan prinsip dasar perkoperasian.

Keanggotan

  • Terbuka bagi mahasiswa IPB dengan melalui Diksar (pendidikan Dasar) yang diadakan setahun 2 kali
  • Untuk mahasiswa dari universitas lain dapat juga berpartisipasi menjadi anggota KOPMA IPB setelah melalui proses seleksi terlebih dahulu dan mempunyai status anggota luar biasa.
  • Anggota terdiri 2 yaitu : Anggota Aktif dan Anggota Pasif

Aktivitas KOPMA IPB dalam organisasi di luar kampus

koperasi telah menjadi wahana bagi para mahasiswa untuk mengaktualisasikan dirinya kedalam wirausaha

Unit usaha

Unit usaha tetap

  • Green Co IPB Souvenirs Centre
  • Kopmart Minimarket Asrama Putra TPB IPB
  • Green Smart Asrama Putri TPB IPB
  • Smart Celluler Asrama Putra-Putri TPB IPB
  • Bimbingan Belajar Vision

Unit usaha tidak tetap/ dadakan

  • Pembuatan kaos, jas laboratorium dan tender secara umum.

UKM FORCES (Unit Kegiatan Mahasiswa Forum For Scientific Studies) Merupakan unit kegiatan mahasiswa yang bergerak dalam bidang keilmiahan. Organisasi ini di bentuk pada tanggal 10 Januari 2004 oleh mahasiswa-mahasiswa IPB lintas fakultas. Beberapa program kerja unggulan UKM FORCES adalah Diskusi ILmiah, Pelatihan Penulisan Report Ilmiah (P3RI), Talk Show Mapres. Mulai tahun 2007, UKM FORCES mengadakan kerjasama dengan organisasi intrakampus dalam hal keilmiahan. Sebagai contoh, bulan maret 2007 telah dilaunching kerjasama FORCES dengan LDF Serum G FMIPA IPB. Kerjasama tersebut bertujuan menciptakan iklim dan karakter ilmiah bagi mahasiswa IPB, khususnya di fakultas MIPA.

Lulusan terkenal

Pranala luar

Kamis, 03 September 2009

SBY Bantu Rp 5 M untuk Gempa
Kekayaan SBY Tahun 2007 Rp 7,1 M, Sumbangan Rp 5 M Dianggap Aneh


Jakarta - Presiden SBY menyatakan akan menyumbang Rp 5 miliar dari kocek pribadi untuk membantu korban gempa. Hal ini dianggap aneh mengingat berdasarkan laporan ke KPK, kekayaan total SBY tahun 2007 hanya Rp 7,1 miliar.

"Saya kira kalau sumbangannya sebesar itu aneh juga, karena kekayaan riilnya tahun 2007 hanya Rp 7,1 miliar tapi bisa menyumbang secara pribadi Rp 5 miliar," kata peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Abdullah Dahlan saat dihubungi detikcom, Jumat (4/9/2009).

Apalagi, lanjut Abdullah, dari Rp 7,1 miliar itu tidak semuanya berupa simpanan uang. Dari catatan LHKPN per Juli 2007, harta tak bergerak berupa tanah dan bangunan milik SBY mencapai Rp 2,9 miliar. Sementara harta bergeraknya mencapai Rp 500 juta.

Jika ditotal, harta berupa barang yang dimiliki SBY kurang lebih Rp 3,4 miliar. Artinya, harta berupa uangnya hanya sekitar Rp 3,7 miliar.

Menurut Abdullah, ada dua kemungkinan jika SBY bisa menyumbang Rp 5 miliar dari kocek pribadi. Pertama, telah terjadi pelepasan aset. Bisa jadi SBY telah menjual sebagian dari harta berupa barang yang dimilikinya.

Kedua, telah terjadi peningkatan jumlah kekayaan. Jika ini yang terjadi, maka kenaikan kekayaan SBY dalam 2 tahun terakhir tentulah signifikan. Sebab pada tahun 2004 lalu total kekayaan SBY adalah Rp 4,5 miliar. Jika pada 2007 kekayaannya Rp 7,1 miliar, maka selama 3 tahun itu kenaikannya Rp 2,6 miliar.

Sementara dari hasil klarifikasi KPK menjelang pilpres lalu, kekayaan SBY naik dari Rp 7,1 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 8,5 miliar pada Mei 2009. Kenaikannya selama 2 tahun mencapai Rp 1,4 miliar.

Dengan asumsi SBY menguras seluruh uangnya, masih diperlukan lebih dari Rp 1 miliar untuk mencapai angka Rp 5 miliar. Dalam waktu 3 bulan sejak Mei, berarti uang yang harus dikumpulkan SBY untuk bisa menyumbang sejumlah itu lebih dari Rp 1 miliar.

"Kenaikan itu dari mana sumbernya? Apakah dari penjualan aset? Kalu iya aset mana yang dijual? Ini harus diketahui karena beliau kan pejabat publik," kata Abdullah.